Senin, 10 Oktober 2011

Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Printer


I. Latar Belakang
Berkembangnya penggunaan komputer saat ini dirasa sangat pesat dan  sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Banyak pekerjaan manusia yang dapat diselesaikan oleh komputer, sehingga komputer menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Kerusakan  hardware komputer merupakan masalah yang muncul akibat dari penggunaan komputer tersebut. Sementara itu, terbatasnya ahli yang mampu menangani masalah ini sangat terbatas. Diperlukan suatu perkembangan teknologi yang mampu mengatasi masalah seperti ini.
Masalah ini menjadi alasan tersendiri bagi penulis untuk dapat membuat sebuah perangkat lunak yang mampu mendeteksi kerusakan pada hardware komputer dan juga mampu untuk menggantikan para ahli, Perangkat lunak tersebut seringkali disebut sebagai sistem pakar. Sistem pakar ini termasuk salah satu bagian dari kecerdasan buatan.

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.

Dari pernyataan diatas, penulis mencoba untuk mengimplementasikan pikiran-pikiran pakar pada sebuah perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut akan mampu mendeteksi kerusakkan yang terjadi pada Printer dan juga akan memberikan solusi kepada user. Hardware-hardware dari komputer sering mengalami kerusakan. Salah satu contohnya adalah kerusakkan pada printer.
Kerusakkan yang terjadi bisa saja merupakan kerusakkan kecil dan juga besar. Kadang karena pengetahuan kita yang minim kita tidak dapat memperbaiki kerusakkan kecil yang terjadi pada printer. Oleh karena itu, dalam sistem pakar ini kami akan membuat sebuah aplikasih Kerusakan Printer, dimana aplikasih tersebut akan membantu user untuk menemukan penyebab kerusakkan dan juga dapat memperbaiki kerusakkan-kerusakkan tersebut.


II. Tujuan
1. Membuat sebuah perangkat lunak untuk mendeteksi penyebab-penyebab kerusakkan hardware khususnya Printer.
2. Membatu user untuk memperbaiki kerusakkan yang terjadi pada Printer.

Rabu, 28 September 2011

Jawaban no 1


Studi Kasus :
Setelah lulus SMA, Julaikah memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di bidang komputer. Namun karena bidang komputer memiliki beberapa disiplin ilmu, maka julaikah harus berkonsultasi dg sistem pakar untuk menentukan pilihan yg tepat bagi dia
Buatlah sebuah siste mpakar untuk membantu Julaikah menentukan pilihan dg kreteria sebagai berikut :
Disiplin ilmu yg direkomendasikan meliputi : Programmer komputer, ilmu komputer (computer science), teknisi komputer atau bidang lain selain komputer.


Tiga hal utama sebagai penentu keputusan adalah :

a. Tes Atitude(ok, mot-ok) yg meliputi : test kemampuan matematika (ya,tdk) dan test kemampuan programming     (ya, tdk)
b. Test minat (bagus,sedang, rendah) yg meliputi:minat pd komputer(ya,tdk), minat pad kemampuan reparasi (ya,tdk) dan minat pada pemecahan masalah (ya,tdk)
c. Kemampuan finansial (ya,tdk)



Urutan Proses sbb : 

1. Tentukan Dependency Diagram untuk kasus tersebut
2. Tentukan Tabel Keputusan untuk kasus tersebut
3. Tentukan Rule-rule untuk menyelesaikan kasus tersebut




Jawaban :


1. Dependency Diagram 


2. Tabel Keputusan


Penyederhanaan Tabel Keputusan 


3. Rule

Selasa, 27 September 2011

Problem Space Menyalakan Sepeda Motor

Gambar dibawah adalah sebuah Problem Space pada kasus Sepeda Motor.
Dimulai dari menyalakan motor hingga melakukan pengecekkan, lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :









KELOMPOK 9 :
Dimas Aruman                  08410100394
Seloryanie H.M. Ito         08410100391
Yuyun Eka W.                     08410100416

Selasa, 20 September 2011

Tugas-2 Sistem Pakar Rule-Based System

Rule-based Expert System adalah suatu program komputer yang dapat menganalisis informasi tertentu pada memori dengan menggunakan kumpulan rule pada basis pengetahuan dan menggunakan inference engine sebagai pencarian informasi dengan tujuan memperoleh informasi baru. Sebuah Rulebased Expert System terdiri dari empat modul utama, yaitu: Knowledge Base, Working Memory, Inference Engine, User Interface.



Diagram Rule-based Expert System


Knowledge based
Merupakan hasil akuisisi dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta yang berupa informasi tentang objek, kaidah (rule) yang merupakan informasi mengenai cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang sudah diketahui, ide, teori, prosedur praktis, hubungan dan interaksi dalam suatu domain yang ditentukan [4]. Basis pengetahuan membentuk sumber sistem kecerdasan dan digunakan oleh mekanisme inferensi untuk melakukan penalaran dan menarik kesimpulan. Pada sistem pakar, basis pengetahuan dapat dihasilkan dari berbagai sumber, seperti buku, laporan, basis data, studi kasus, data empiris, dan pengalaman pribadi.
Sumber pengetahuan yang dominan pada sistem pakar saat ini kebanyakan dari para pakar. Perancang pengetahuan biasanya memperoleh pengetahuan melalui interaksi langsung dengan para ahli.

Working Memory
dimodelkan sebagai memori manusia yang disimpan dalam masa yang singkat dan berisi permasalahan fakta yang ada dan memprediksi rule yang dipergunakan.

Inference Engine
merupakan model penalaran manusia dengan mengkombinasikan fakta-fakta yang terdapat pada memori kerja dengan cara mencocokan kaidah-kaidah yang terdapat dalam pengetahuan dasar untuk memprediksi informasi baru.

Forward Chaining
Forward chaining adalah strategi penarikan kesimpulan yang dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai rule-rule yang memiliki ide dasar yang cocok dengan fakta dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rule yang punya ide dasar yang cocok atau sampai mendapatkan fakta. Flowchart dari Metode Forward Chaining dapat dilihat pada gambar 2. 

Metode forward chaining


Forward chaining menggunakan pendekatan data-driven (berorientasi data). Dalam pendekatan ini dimulai dari informasi yang tersedia, atau dari ide dasar, kemudian mencoba menggambarkan kesimpulan. Komputer akan menganalisa permasalahan dengan mencari fakta yang cocok dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Dalam penelitian ini dapat dikumpulkan informasi yang digunakan sebagai ide dasar.

Senin, 12 September 2011

Tugas-1 Sistem Pakar (Resume)


Konsep Dasar dan Heuristik Search

Konsep Dasar
Sistem Pakar adalah : Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.


Pakar adalah : Seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.



Suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :

1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode)
Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses    mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledfe engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.

2. Moul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).

Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu :


1. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.

2. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.

3. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses).

4. Case-Based Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).


Sistem pakar mengandung :
  • Keahlian
  • Ahli / Pakar
  • Pengalihan keahlian
  • Mengambil Keputusan
  • Aturan
  • Kemampuan menjelaskan (memberi saran, rekomendasi).
Manfaat Sistem Pakar
  1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
  2. Bisa melakukan proses secara berulang otomatis.
  3. Menyimpan pengetahuan.
  4. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan.
  5. Dapat digandakan sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya.
Contoh penggunaan sistem pakar :
    Nama program : MYCIN
    Paling terkenal, dibuat oleh edward shortlife of standford university tahun 70an.
    Sistem pakar mecical yg bisa mendiagnosa penyakit infeksi dan merekomendasi pengobatan. MYCIN membantu dokter mengidentifikasi pasien yang menderita penyakit. Dokter duduk di depan komputer. MYCIN sebagai penasehat medis, tidak dimaksudkan untuk menggantikan kedudukkan seorang dokter. Juga untuk membantu dokter dalam mengkonfirmasi diagnosa.




    Teknik Pencarian Heuristik (Heuristic Searching)

    Heuristik adalah : Sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam prosen pencarian, namun dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan (comlereness).

    Untuk dapat menerapkan heuristik tersebut dengan baik dalam suatu domain tertentu, deperlukan suatu Fungsi Heuristik.
    Fungsi Heuristik ini digunakan untuk mengevaluasi keadaan-keadaan masalah individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan solusi yang diinginkan.

    Jenis -jenis Heuristic Searching :
    • Generate and Test (Pembangkit dan Pengujian)
    • Hill Climbing (Pendakian Bukit)
    • Best First Search (Pencarian Terbaik Pertama)
    1. GENERATE AND TEST
    • Penggabungan antara depth first search dengan pelacakan mundur (backtracking).
    • Nilai Pengujian berupa jawaban 'ya' atau 'tidak'
    • Jika pembangkit possible solution dikerjakan secara sistimatis, maka prosedur akan mencari solusinya, jika ada.
    Contoh kasus :

    Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Kita ingin mengetahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali. Misal ada  4 kota (a,b,c,d ) dengan jarak antara tiap-tiap kota seperti berikut :

    • a-b =8
    • b-c =5
    • c-d =6
    • d-a =7
    • a-c =3
    • b-d =4
    dengan menyusun kota-kota dalam urutan abjad, misal : a-b-c-d = 19


    2. HILL CLIMBING
    Hampir sama dengan Generate and Test, perbedaan terjadi pada feedback dari prosedur test untuk pembangkitan keadaan berikutnya.
    Tes yang berupa fungsi heuristik akan menunjukkan seberapa baik nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan lain yang mungkin.


    3. BEST-FIRST-SEARCH
    Merupakan suatu cara yang menggabungkan keuntungan atau kelebihan dari pencarian Breadth-Firs search dan Depth-First search. Fungsi Heuristik yang digunakan merupakan perkiraan (estimasi) cost dari initial state ke goal state, yang dinyatakan dengan :

    • f= g + h
    dimana 
    f = prakiraan cost dari initial ke goal
    g = cost dari initial state ke current state
    h = prakiraan cost dari current state ke goal state